السلام علبكم و رحمة الله و بركاته
Sahabat yang dirahmati Allah ,cuba kita fikirkan semakin maju zaman, semakin manusia jauh dari ahlak yang mulia. Perangai jahiliyah dan kekasaran masih diamalkan sebagian besar kaum muslimin. Padahal Islam memberikan contoh agar umatnya berahlak mulia, di antaranya adalah dengan tutur kata yang baik. Ahlak ini semakin membuat orang tertarik pada Islam dan dapat dengan mudah menerima ajakan/dakwah. Semoga Allah menganugerahkan kepada kita perangai yang mulia ini. Allah perintah kita untuk berlemah lembut.
Allah berfirman,
Allah berfirman,
وَاخْفِضْ جَنَاحَكَ لِلْمُؤْمِنِينَ
“Dan berendah dirilah kamu terhadap orang-orang yang beriman. ” -. Al Hijr: 88
Syaikh Muhammad Al Amin Asy Syinqithi mengatakan, “’Berendah dirilah‘ yang dimaksud dalam ayat ini hanya untuk mengungkapkan agar seseorang berlaku lemah lembut dan tawadhu’ (rendah diri).” Jadi sebenarnya ayat ini berlaku umum untuk setiap perkataan dan perbuatan, yaitu kita diperintahkan untuk berlaku lemah lembut. Ayat ini sama maknanya dengan firman Allah
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ الله لِنتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنْتَ فَظّاً غَلِيظَ القلب لاَنْفَضُّواْ مِنْ حَوْلِكَ
“ Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.” - Ali Imron: 159. Yang dimaksud dengan bersikap keras disini adalah bertutur kata kasar. Dengan sikap kasar ini akan membuat orang lain lari dari kita. Hasan Bashri mengatakan, “Berlaku lemah lembut inilah ahlak Nabi Muhammad yang mana beliau diutus dengan membawa ahlak yang mulia ini.”
Banyak kelebihan Bertutur Kata yang Baik Diantaranya:
Pertama: Sebab Mendapatkan Ampunan dan Sebab Masuk Syurga.Dari Abu Syuraih, ia berkata pada Rasulullah ,
يَا رَسُولَ اللَّهِ، دُلَّنِي عَلَى عَمِلٍ يُدْخِلُنِي الْجَنَّةَ
“Wahai Rasulullah, tunjukkanlah padaku suatu amalan yang dapat memasukkanku ke dalam syurga.” Beliau bersabda,
إِنَّ مِنْ مُوجِبَاتِ الْمَغْفِرَةِ بَذْلُ السَّلامِ، وَحُسْنُ الْكَلامِ
“Di antara sebab mendapatkan ampunan Allah adalah menyebarkan salam dan bertutur kata yang baik.” Hadis Riwayat Tabrani
Kedua: Mendapat Kamar yang Istimewa didalam Syurga . Dari ‘Ali, Nabi bersabda, “Di syurga terdapat kamar-kamar yang bagian luarnya dapat dilihat dari dalam dan bagian dalamnya dapat dilihat dari luar.” Kemudian seorang Arab Badui bertanya, “Kamar-kamar tersebut diperuntukkan untuk siapa, wahai Rasulullah?” Beliau pun bersabda,
لِمَنْ أَطَابَ الْكَلاَمَ وَأَطْعَمَ الطَّعَامَ وَأَدَامَ الصِّيَامَ وَصَلَّى لِلَّهِ بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ
“Kamar tersebut diperuntukkan untuk siapa saja yang tutur katanya baik, gemar memberikan makan (pada orang yang memerlukan, rajin berpuasa dan rajin solat malam karena Allah ketika manusia sedang terlelap tidur.”Hadis Riwayat. Tarmizi
Ketiga: Boleh menggantikan Sedekah-Dari Abu Hurairah, Nabi bersabda,
الْكَلِمَةُ الطَّيِّبَةُ صَدَقَةٌ
“Tutur kata yang baik adalah sedekah.”Hadis Riwayat. Ahmad
Dari ‘Adi bin Hatim, Rasulullah bersabda,
اتَّقُوا النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ فَإِنْ لَمْ تَجِدُوا فَبِكَلِمَةٍ طَيِّبَةٍ
“Selamatkanlah diri kamu dari siksa neraka, walaupun dengan separuh kurma. Jika kamu tidak mendapatkannya, maka cukup dengan bertutur kata yang baik.”HR. Bukhari no. 6023
Ibnul Qayyim mengatakan, “Nabi menjadikan tutur kata yang baik sebagai pengganti dari sedekah bagi yang tidak mampu untuk bersedekah.” Ibnu Baththol mengatakan, “Tutur kata yang baik adalah sesuatu yang dan termasuk amalan kebaikan yang utama. Kerana Nabi (dalam hadis ini) menjadikannya seumpama sedekah dengan harta. Antara tutur kata yang baik dan sedekah dengan harta memiliki persamaan.Sedekah dengan harta dapat menyenangkan orang yang diberi sedekah. Sedangkan tutur kata yang baik juga akan menyenangkan orang lain dan menyenangkan hatinya. Oleh itu keduanya mempunyai persamaan (iaitu sama-sama menyenangkan orang lain).”
Keempat: Menyelematkan Seseorang dari Siksa Neraka
Dalilnya adalah hadis Adi bin Hatim di atas. Ibnu Baththol mengatakan, “Jika tutur kata yang baik dapat menyelamatkan dari siksa neraka, berarti sebaliknya, tutur kata yang kotor (jelek) dapat diancam dengan siksa neraka.”
Kelima: Dapat Menghilangkan Permusuhan
Ibnu Baththol mengatakan, “Ketahuilah bahwa tutur kata yang baik dapat menghilangkan permusuhan dan dendam kesumat. Lihatlah firman Allah ,
ادْفَعْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ فَإِذَا الَّذِي بَيْنَكَ وَبَيْنَهُ عَدَاوَةٌ كَأَنَّهُ وَلِيٌّ حَمِيمٌ
“Tolaklah (keburukan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia.” -. Fushilat: 34-35. Menolak kejelekan di sini boleh dengan perkataan dan tingkah laku yang baik.”
“Dan berendah dirilah kamu terhadap orang-orang yang beriman. ” -. Al Hijr: 88
Syaikh Muhammad Al Amin Asy Syinqithi mengatakan, “’Berendah dirilah‘ yang dimaksud dalam ayat ini hanya untuk mengungkapkan agar seseorang berlaku lemah lembut dan tawadhu’ (rendah diri).” Jadi sebenarnya ayat ini berlaku umum untuk setiap perkataan dan perbuatan, yaitu kita diperintahkan untuk berlaku lemah lembut. Ayat ini sama maknanya dengan firman Allah
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ الله لِنتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنْتَ فَظّاً غَلِيظَ القلب لاَنْفَضُّواْ مِنْ حَوْلِكَ
“ Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.” - Ali Imron: 159. Yang dimaksud dengan bersikap keras disini adalah bertutur kata kasar. Dengan sikap kasar ini akan membuat orang lain lari dari kita. Hasan Bashri mengatakan, “Berlaku lemah lembut inilah ahlak Nabi Muhammad yang mana beliau diutus dengan membawa ahlak yang mulia ini.”
Banyak kelebihan Bertutur Kata yang Baik Diantaranya:
Pertama: Sebab Mendapatkan Ampunan dan Sebab Masuk Syurga.Dari Abu Syuraih, ia berkata pada Rasulullah ,
يَا رَسُولَ اللَّهِ، دُلَّنِي عَلَى عَمِلٍ يُدْخِلُنِي الْجَنَّةَ
“Wahai Rasulullah, tunjukkanlah padaku suatu amalan yang dapat memasukkanku ke dalam syurga.” Beliau bersabda,
إِنَّ مِنْ مُوجِبَاتِ الْمَغْفِرَةِ بَذْلُ السَّلامِ، وَحُسْنُ الْكَلامِ
“Di antara sebab mendapatkan ampunan Allah adalah menyebarkan salam dan bertutur kata yang baik.” Hadis Riwayat Tabrani
Kedua: Mendapat Kamar yang Istimewa didalam Syurga . Dari ‘Ali, Nabi bersabda, “Di syurga terdapat kamar-kamar yang bagian luarnya dapat dilihat dari dalam dan bagian dalamnya dapat dilihat dari luar.” Kemudian seorang Arab Badui bertanya, “Kamar-kamar tersebut diperuntukkan untuk siapa, wahai Rasulullah?” Beliau pun bersabda,
لِمَنْ أَطَابَ الْكَلاَمَ وَأَطْعَمَ الطَّعَامَ وَأَدَامَ الصِّيَامَ وَصَلَّى لِلَّهِ بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ
“Kamar tersebut diperuntukkan untuk siapa saja yang tutur katanya baik, gemar memberikan makan (pada orang yang memerlukan, rajin berpuasa dan rajin solat malam karena Allah ketika manusia sedang terlelap tidur.”Hadis Riwayat. Tarmizi
Ketiga: Boleh menggantikan Sedekah-Dari Abu Hurairah, Nabi bersabda,
الْكَلِمَةُ الطَّيِّبَةُ صَدَقَةٌ
“Tutur kata yang baik adalah sedekah.”Hadis Riwayat. Ahmad
Dari ‘Adi bin Hatim, Rasulullah bersabda,
اتَّقُوا النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ فَإِنْ لَمْ تَجِدُوا فَبِكَلِمَةٍ طَيِّبَةٍ
“Selamatkanlah diri kamu dari siksa neraka, walaupun dengan separuh kurma. Jika kamu tidak mendapatkannya, maka cukup dengan bertutur kata yang baik.”HR. Bukhari no. 6023
Ibnul Qayyim mengatakan, “Nabi menjadikan tutur kata yang baik sebagai pengganti dari sedekah bagi yang tidak mampu untuk bersedekah.” Ibnu Baththol mengatakan, “Tutur kata yang baik adalah sesuatu yang dan termasuk amalan kebaikan yang utama. Kerana Nabi (dalam hadis ini) menjadikannya seumpama sedekah dengan harta. Antara tutur kata yang baik dan sedekah dengan harta memiliki persamaan.Sedekah dengan harta dapat menyenangkan orang yang diberi sedekah. Sedangkan tutur kata yang baik juga akan menyenangkan orang lain dan menyenangkan hatinya. Oleh itu keduanya mempunyai persamaan (iaitu sama-sama menyenangkan orang lain).”
Keempat: Menyelematkan Seseorang dari Siksa Neraka
Dalilnya adalah hadis Adi bin Hatim di atas. Ibnu Baththol mengatakan, “Jika tutur kata yang baik dapat menyelamatkan dari siksa neraka, berarti sebaliknya, tutur kata yang kotor (jelek) dapat diancam dengan siksa neraka.”
Kelima: Dapat Menghilangkan Permusuhan
Ibnu Baththol mengatakan, “Ketahuilah bahwa tutur kata yang baik dapat menghilangkan permusuhan dan dendam kesumat. Lihatlah firman Allah ,
ادْفَعْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ فَإِذَا الَّذِي بَيْنَكَ وَبَيْنَهُ عَدَاوَةٌ كَأَنَّهُ وَلِيٌّ حَمِيمٌ
“Tolaklah (keburukan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia.” -. Fushilat: 34-35. Menolak kejelekan di sini boleh dengan perkataan dan tingkah laku yang baik.”
Sahabat yg mulia, Ibnu Abbas - mengatakan, “Allah memerintahkan pada orang beriman untuk bersabar ketika ada yang membuat marah, membalas dengan kebaikan jika ada yang buat jahat, dan memaafkan ketika ada yang buat tidak baik kepadanya. Jika setiap hamba melakukan seperti ini, Allah akan melindunginya dari gangguan syaitan dan akan menundukkan musuh-musuhnya. Malah yang bermusuhan boleh menjadi teman karib kerana tingkah laku baik ini.” Ibnu Katsir mengatakan, “Namun yang mampu melakukan seperti ini adalah orang yang memiliki kesabaran. Kerana membalas orang yg menyakiti kita dengan kebaikan adalah suatu yang berat bagi semua orang.”
Perlu dibezakan antara berlemah lembut dengan tujuan membuat orang tertarik dan berlaku lembah lembut dengan maksud sesuatu hajat. Yang pertama ini dikenal dengan mudaroh yaitu berlaku lemah lembut agar membuat orang lain tertarik dan tidak menjauh dari kita. Yang kedua dikenal dengan mudahanah yaitu berlaku lemah lembut disebabkan sesuatu kehendak dengan mengorbankan agama. Sikap yang kedua ini adalah sikap tercela sebagaimana yang Allah berfirman,
وَدُّوا لَوْ تُدْهِنُ فَيُدْهِنُونَ
“Maka mereka menginginkan supaya kamu bersikap lunak/lembut lalu mereka bersikap lunak/lembut (pula kepadamu).” - Al Qalam: 9. Ibnu Jarir Attabari menafsirkan ayat di atas, “Wahai Muhammad, orang-orang musyrik tersebut ingin kamu berlaku lembut pada mereka (dengan mengorbankan agama kamu) dengan memenuhi seruan untuk beribadah kepada sembahan mereka. Jika kamu demikian, maka mereka akan berlaku lembut pada kamu dalam ibadah yang kamu lakukan pada sembahan kamu.”
Saudara yang dirahmati Allah sekelian, hendaklah kita boleh membezakan antara mudaroh dan mudahanah. Lemah lembut yang baik yang disarankan oleh Islam adalah dalam usaha untuk membuat orang tertarik dengan ahlak kita yang baik. Sikap inilah yang akan membuatnya menerima dakwah, namun tetap dengan mempertahankan prinsip agama. Sedangkan lemah lembut yang tercela adalah jika sampai mengorbankan sebagian prinsip agama dan mendiamkan kemungkaran tanpa adanya perasaan benci didalam hati. Semoga Allah sentiasa menganugerahkan kepada kita tutur kata yang baik dan ahlak yang mulia. Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya segala kebaikan menjadi sempurna.
والسلام علبكم و رحمة الله و بركاته
وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ
(٢ :سورة المائدة)
Dan hendaklah kamu bertolong-tolongan untuk membuat kebajikan dan bertaqwa, dan janganlah kamu bertolong-tolongan pada melakukan dosa (maksiat) dan permusuhan.(Al-Maidah:2)
كلمتان خفيفتان علي اللسان ثقيلتان في الميزان حبيبتان إلي الرحمن سبحان الله وبحمده سبحان الله العظيم
2 kalimah yang ringan di lidah,berat di atas neraca timbangan
dan disukai oleh Allah Tuhan Yang Maha Pengasih ialah:سبحان الله وبحمده سبحان الله العظيم
SUBHANALLAH WABIHAMDIHI,SUBHANALLAHIL AZEEM
Maha suci Allah dan Segala Puji Baginya , Mahasuci Allah Yang Maha Agung
(Hadith Riwayat Bukhari & Muslim)
Perlu dibezakan antara berlemah lembut dengan tujuan membuat orang tertarik dan berlaku lembah lembut dengan maksud sesuatu hajat. Yang pertama ini dikenal dengan mudaroh yaitu berlaku lemah lembut agar membuat orang lain tertarik dan tidak menjauh dari kita. Yang kedua dikenal dengan mudahanah yaitu berlaku lemah lembut disebabkan sesuatu kehendak dengan mengorbankan agama. Sikap yang kedua ini adalah sikap tercela sebagaimana yang Allah berfirman,
وَدُّوا لَوْ تُدْهِنُ فَيُدْهِنُونَ
“Maka mereka menginginkan supaya kamu bersikap lunak/lembut lalu mereka bersikap lunak/lembut (pula kepadamu).” - Al Qalam: 9. Ibnu Jarir Attabari menafsirkan ayat di atas, “Wahai Muhammad, orang-orang musyrik tersebut ingin kamu berlaku lembut pada mereka (dengan mengorbankan agama kamu) dengan memenuhi seruan untuk beribadah kepada sembahan mereka. Jika kamu demikian, maka mereka akan berlaku lembut pada kamu dalam ibadah yang kamu lakukan pada sembahan kamu.”
Saudara yang dirahmati Allah sekelian, hendaklah kita boleh membezakan antara mudaroh dan mudahanah. Lemah lembut yang baik yang disarankan oleh Islam adalah dalam usaha untuk membuat orang tertarik dengan ahlak kita yang baik. Sikap inilah yang akan membuatnya menerima dakwah, namun tetap dengan mempertahankan prinsip agama. Sedangkan lemah lembut yang tercela adalah jika sampai mengorbankan sebagian prinsip agama dan mendiamkan kemungkaran tanpa adanya perasaan benci didalam hati. Semoga Allah sentiasa menganugerahkan kepada kita tutur kata yang baik dan ahlak yang mulia. Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya segala kebaikan menjadi sempurna.
والله أعلم بالصواب والله تعالى أعلىو أعلم
و إلى اللقاء إن شاء الله تعالى
والسلام علبكم و رحمة الله و بركاته
وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ
(٢ :سورة المائدة)
Dan hendaklah kamu bertolong-tolongan untuk membuat kebajikan dan bertaqwa, dan janganlah kamu bertolong-tolongan pada melakukan dosa (maksiat) dan permusuhan.(Al-Maidah:2)
كلمتان خفيفتان علي اللسان ثقيلتان في الميزان حبيبتان إلي الرحمن سبحان الله وبحمده سبحان الله العظيم
2 kalimah yang ringan di lidah,berat di atas neraca timbangan
dan disukai oleh Allah Tuhan Yang Maha Pengasih ialah:سبحان الله وبحمده سبحان الله العظيم
SUBHANALLAH WABIHAMDIHI,SUBHANALLAHIL AZEEM
Maha suci Allah dan Segala Puji Baginya , Mahasuci Allah Yang Maha Agung
(Hadith Riwayat Bukhari & Muslim)