Sunday, September 30, 2012

Berlemah Lembut Dalam Berkata- Kata

السلام علبكم و رحمة الله و بركاته
Sahabat yang dirahmati Allah ,cuba kita fikirkan semakin maju zaman, semakin manusia jauh dari ahlak yang mulia. Perangai jahiliyah dan kekasaran masih diamalkan sebagian besar kaum muslimin. Padahal Islam memberikan contoh agar umatnya berahlak mulia, di antaranya adalah dengan tutur kata yang baik. Ahlak ini semakin membuat orang tertarik pada Islam dan dapat dengan mudah menerima ajakan/dakwah. Semoga Allah menganugerahkan kepada kita perangai yang mulia ini.  Allah perintah kita untuk berlemah lembut.

Allah  berfirman,
وَاخْفِضْ جَنَاحَكَ لِلْمُؤْمِنِينَ
 “Dan berendah dirilah kamu terhadap orang-orang yang beriman. ” -. Al Hijr: 88
Syaikh Muhammad Al Amin Asy Syinqithi mengatakan, “’Berendah dirilah‘ yang dimaksud dalam ayat ini hanya untuk mengungkapkan agar seseorang berlaku lemah lembut dan tawadhu’ (rendah diri).” Jadi sebenarnya ayat ini berlaku umum untuk setiap perkataan dan perbuatan, yaitu kita diperintahkan untuk berlaku lemah lembut. Ayat ini sama maknanya dengan firman Allah

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ الله لِنتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنْتَ فَظّاً غَلِيظَ القلب لاَنْفَضُّواْ مِنْ حَوْلِكَ
“ Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.” - Ali Imron: 159. Yang dimaksud dengan bersikap keras disini adalah bertutur kata kasar. Dengan sikap kasar ini akan membuat orang lain lari dari kita. Hasan  Bashri mengatakan, “Berlaku lemah lembut inilah ahlak Nabi Muhammad yang  mana beliau diutus dengan membawa ahlak yang mulia ini.”

Banyak  kelebihan  Bertutur Kata yang Baik Diantaranya:
Pertama: Sebab Mendapatkan Ampunan dan Sebab Masuk Syurga.Dari Abu Syuraih, ia berkata pada Rasulullah ,
يَا رَسُولَ اللَّهِ، دُلَّنِي عَلَى عَمِلٍ يُدْخِلُنِي الْجَنَّةَ
“Wahai Rasulullah, tunjukkanlah padaku suatu amalan yang dapat memasukkanku ke dalam syurga.” Beliau bersabda,
إِنَّ مِنْ مُوجِبَاتِ الْمَغْفِرَةِ بَذْلُ السَّلامِ، وَحُسْنُ الْكَلامِ
“Di antara sebab mendapatkan ampunan Allah adalah menyebarkan salam dan bertutur kata yang baik.” Hadis Riwayat Tabrani

Kedua: Mendapat Kamar yang Istimewa didalam Syurga . Dari ‘Ali, Nabi  bersabda, “Di syurga terdapat kamar-kamar yang bagian luarnya dapat dilihat dari dalam dan bagian dalamnya dapat dilihat dari luar.” Kemudian seorang Arab Badui bertanya, “Kamar-kamar tersebut diperuntukkan untuk siapa, wahai Rasulullah?” Beliau pun bersabda,
لِمَنْ أَطَابَ الْكَلاَمَ وَأَطْعَمَ الطَّعَامَ وَأَدَامَ الصِّيَامَ وَصَلَّى لِلَّهِ بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ
“Kamar tersebut diperuntukkan untuk siapa saja yang tutur katanya baik, gemar memberikan makan (pada orang yang memerlukan, rajin berpuasa dan rajin solat malam karena Allah ketika manusia sedang terlelap tidur.”Hadis Riwayat. Tarmizi

Ketiga: Boleh menggantikan Sedekah-Dari Abu Hurairah, Nabi bersabda,
الْكَلِمَةُ الطَّيِّبَةُ صَدَقَةٌ
“Tutur kata yang baik adalah sedekah.”Hadis Riwayat. Ahmad
Dari ‘Adi bin Hatim, Rasulullah bersabda,
اتَّقُوا النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ فَإِنْ لَمْ تَجِدُوا فَبِكَلِمَةٍ طَيِّبَةٍ
“Selamatkanlah diri kamu dari siksa neraka, walaupun dengan separuh kurma. Jika kamu tidak mendapatkannya, maka cukup dengan bertutur kata yang baik.”HR. Bukhari no. 6023
Ibnul Qayyim mengatakan, “Nabi menjadikan tutur kata yang baik sebagai pengganti dari sedekah bagi yang tidak mampu untuk bersedekah.” Ibnu Baththol mengatakan, “Tutur kata yang baik adalah sesuatu yang  dan termasuk amalan kebaikan yang utama. Kerana Nabi  (dalam hadis ini) menjadikannya seumpama sedekah dengan harta. Antara tutur kata yang baik dan sedekah dengan harta memiliki persamaan.Sedekah dengan harta dapat menyenangkan orang yang diberi sedekah. Sedangkan tutur kata yang baik juga akan menyenangkan orang lain dan menyenangkan hatinya. Oleh itu keduanya mempunyai persamaan (iaitu sama-sama menyenangkan orang lain).”

Keempat: Menyelematkan Seseorang dari Siksa Neraka
Dalilnya adalah hadis Adi bin Hatim di atas. Ibnu Baththol mengatakan, “Jika tutur kata yang baik dapat menyelamatkan dari siksa neraka, berarti sebaliknya, tutur kata yang kotor (jelek) dapat diancam dengan siksa neraka.”

Kelima: Dapat Menghilangkan Permusuhan
Ibnu Baththol mengatakan, “Ketahuilah bahwa tutur kata yang baik dapat menghilangkan permusuhan dan dendam kesumat. Lihatlah firman Allah ,
ادْفَعْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ فَإِذَا الَّذِي بَيْنَكَ وَبَيْنَهُ عَدَاوَةٌ كَأَنَّهُ وَلِيٌّ حَمِيمٌ
“Tolaklah (keburukan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia.” -. Fushilat: 34-35. Menolak kejelekan di sini boleh dengan perkataan dan tingkah laku yang baik.”

Sahabat yg mulia, Ibnu Abbas - mengatakan, “Allah memerintahkan pada orang beriman untuk bersabar ketika ada yang membuat marah, membalas dengan kebaikan jika ada yang buat jahat, dan memaafkan ketika ada yang buat tidak baik kepadanya. Jika setiap hamba melakukan seperti ini, Allah akan melindunginya dari gangguan syaitan dan akan menundukkan musuh-musuhnya. Malah yang  bermusuhan boleh menjadi teman karib kerana tingkah laku baik  ini.” Ibnu Katsir  mengatakan, “Namun yang mampu melakukan seperti ini adalah orang yang memiliki kesabaran. Kerana membalas orang yg menyakiti kita dengan kebaikan adalah suatu yang berat bagi semua orang.”

Perlu dibezakan antara berlemah lembut dengan tujuan membuat orang tertarik dan berlaku lembah lembut dengan maksud sesuatu hajat. Yang pertama ini dikenal dengan mudaroh yaitu berlaku lemah lembut agar membuat orang lain tertarik dan tidak menjauh dari kita. Yang kedua dikenal dengan mudahanah yaitu berlaku lemah lembut disebabkan sesuatu kehendak dengan mengorbankan agama. Sikap yang kedua ini adalah sikap tercela sebagaimana yang Allah berfirman,
وَدُّوا لَوْ تُدْهِنُ فَيُدْهِنُونَ
“Maka mereka menginginkan supaya kamu bersikap lunak/lembut lalu mereka bersikap lunak/lembut (pula kepadamu).” - Al Qalam: 9. Ibnu Jarir Attabari menafsirkan ayat di atas, “Wahai Muhammad, orang-orang musyrik tersebut ingin kamu berlaku lembut pada mereka (dengan mengorbankan agama kamu) dengan memenuhi seruan untuk beribadah kepada sembahan mereka. Jika kamu demikian, maka mereka akan berlaku lembut pada kamu dalam ibadah yang kamu lakukan pada sembahan kamu.”

Saudara yang dirahmati Allah sekelian, hendaklah kita boleh membezakan antara mudaroh dan mudahanah. Lemah lembut yang baik yang disarankan oleh Islam adalah dalam usaha untuk  membuat orang tertarik dengan ahlak kita yang baik. Sikap inilah yang akan membuatnya  menerima dakwah, namun tetap dengan mempertahankan prinsip agama. Sedangkan lemah lembut yang tercela adalah jika sampai mengorbankan sebagian prinsip agama dan mendiamkan kemungkaran tanpa adanya perasaan benci didalam hati. Semoga Allah sentiasa menganugerahkan kepada kita tutur kata yang baik dan ahlak yang mulia. Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya segala kebaikan menjadi sempurna.

والله أعلم بالصواب والله تعالى أعلىو أعلم
 
و إلى اللقاء إن شاء الله تعالى

والسلام علبكم و رحمة الله و بركاته
 

وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ
 
(٢ :سورة المائدة)
Dan hendaklah kamu bertolong-tolongan untuk membuat kebajikan dan bertaqwa, dan janganlah kamu bertolong-tolongan pada melakukan dosa (maksiat) dan permusuhan.(Al-Maidah:2)

كلمتان خفيفتان علي اللسان ثقيلتان في الميزان حبيبتان إلي الرحمن سبحان الله وبحمده سبحان الله العظيم
 
2 kalimah yang ringan di lidah,berat di atas neraca timbangan
dan disukai oleh Allah Tuhan Yang Maha Pengasih ialah:سبحان الله وبحمده سبحان الله العظيم
SUBHANALLAH WABIH
AMDIHI,SUBHANALLAHIL AZEEM

Maha suci Allah dan Segala  Puji Baginya , Mahasuci Allah Yang Maha Agung
(Hadith Riwayat Bukhari & Muslim)

Tuesday, September 25, 2012

Sakit...Rahsia Disebaliknya...

السلام علبكم و رحمة الله و بركاته

Hidup ini tidak lepas dari cubaan dan ujian, bahkan cubaan dan ujian merupakan sunatullah dalam kehidupan. Manusia akan diuji dalam kehidupannya baik dengan perkara yang disukainya atau tidak disukainya.  Allah ta’ala berfirman :
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَyang artinya, “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan mengujimu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cubaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kami-lah kamu dikembalikan.” (QS. al-Anbiyaa’: 35). 

Sahabat Nabi Ibnu Abbas -yang diberi keluasan ilmu dalam tafsir al-Quran- menafsirkan ayat ini: “Kami akan menguji kamu dengan kesulitan dan kesenangan, kesehatan dan penyakit, kekayaan dan kefakiran, halal dan haram, ketaatan dan kemaksiatan, petunjuk dan kesesatan.” (Tafsir Ibnu Jarir). Dari ayat ini, kita tahu bahwa berbagai macam penyakit juga merupakan bagian dari cubaan Allah yang diberikan kepada hambanya. Namun di balik cubaan ini, terdapat berbagai rahasia/hikmah yang tidak dapat difikir oleh akal manusia.

Sakit menjadi kebaikan bagi seorang mukmin/muslim jika dia bersabar. Rasulullah  bersabda yang artinya, “Sungguh menakjubkan perkara seorang mukmin, sesungguhnya semua urusannya merupakan kebaikan, dan hal ini tidak terjadi kecuali bagi orang mukmin. Jika dia mendapat kegembiraan, maka dia bersyukur dan itu merupakan kebaikan baginya, dan jika mendapat kesusahan, maka dia bersabar dan ini merupakan kebaikan baginya. (HR. Muslim)

Sakit akan menghapuskan dosa. Ingatlah bahawa  penyakit merupakan sebab pengampunan atas kesalahan-kesalahan yang pernah kita lakukan dengan hati, pendengaran, penglihatan, lisan dan dengan seluruh anggota tubuh kita. Kadang-kadang penyakit itu juga merupakan hukuman dari dosa yang pernah dilakukan. Sebagaimana firman Allah ta’ala, 
وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ“Dan apa saja musibah yang menimpamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (QS. asy-Syuura: 30).

 Rasulullah  bersabda,”Tidaklah menimpa seorang mukmin rasa sakit yang terus menerus, kepayahan, penyakit, dan juga kesedihan, bahkan sampai kesusahan yang menyusahkannya, melainkan akan dihapuskan dengannya dosa-dosanya. (HR. Muslim)

Sakit akan Membawa Keselamatan dari api neraka. Rasulullah  bersabda yang artinya,” Janganlah kamu mencaci maki penyakit demam, karena sesungguhnya (dengan penyakit itu) Allah akan mengahapuskan dosa-dosa anak Adam sebagaimana tungku api menghilangkan kotoran-kotoran besi. (HR. Muslim)

Oleh karena itu, tidak boleh bagi seorang mukmin mencaci maki penyakit yang dideritanya, menggeluh, apalagi sampai berburuk sangka pada Allah dengan musibah sakit yang dideritanya. Bergembiralah wahai saudaraku, sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sakit demam itu menjauhkan setiap orang mukmin dari api Neraka.” (HR. Al Bazzar, shohih)

Sakit akan mengingatkan hamba atas kelalaiannya. Ketahuilah, sesungguhnya di balik penyakit dan musibah akan mengembalikan seorang hamba yang tadinya jauh dari mengingat Allah agar kembali kepadanya. Biasanya seseorang yang dalam keadaan sihat  suka tenggelam dalam perbuatan maksiat dan mengikuti hawa nafsunya, dia sibuk dengan urusan dunia dan melalaikan Rabb-Tuhannya. Oleh kerana itu, jika Allah mencubanya dengan satu penyakit atau musibah, dia baru merasakan kelemahan, kehinaan, dan ketidakmampuan di hadapan Rabb-Tuhannya. Dia menjadi ingat atas kelalaiannya selama ini, sehingga ia kembali pada Allah dengan penyesalan dan kepasrahan diri. Allah ta’ala berfirman :
وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا إِلَى أُمَمٍ مِنْ قَبْلِكَ فَأَخَذْنَاهُمْ بِالْبَأْسَاءِ وَالضَّرَّاءِ لَعَلَّهُمْ يَتَضَرَّعُونَyang artinya, “Dan sesungguhnya Kami telah mengutus (para rasul) kepada umat-umat sebelummu, kemudian Kami siksa mereka dengan (menimpakan) kesengsaraan dan kemelaratan, supaya mereka memohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri." (QS. al-An’am: 42) yaitu supaya mereka mau tunduk kepada-Ku, memurnikan ibadah kepada-Ku, dan hanya mencintai-Ku, bukan mencintai selain-Ku, dengan cara taat dan pasrah kepada-Ku. (Tafsir Ibnu Jarir)

Terdapat hikmah yang banyak di balik berbagai musibah.Wahai saudaraku, ketahuilah di balik cubaan berupa penyakit dan berbagai kesulitan lainnya, sesungguhnya di balik itu semua terdapat hikmah yang sangat banyak. Perhatikanlah  nasehat Ibnul Qoyyim rahimahullah berikut ini: “Andaikata kita boleh menggali hikmah Allah yang terkandung dalam ciptaan dan urusannya, maka tidak kurang dari ribuan hikmah (yang dapat kita gali,). Namun akal kita sangatlah terbatas, pengetahuan kita terlalu sedikit dan ilmu semua makhluk akan sia-sia jika dibandingkan dengan ilmu Allah, sebagaimana sinar lampu yang sia-sia di bawah sinar matahari.” 

Ingatlah sesungguhnya, cubaan dan penyakit merupakan tanda kecintaan Allah kepada hambanya. Rasulullah shallallahu  bersabda, “Sesungguhnya Allah ta’ala jika mencintai suatu kaum, maka Dia akan memberi mereka cobaan.” (HR. Tirmidzi, shohih). 

Pohonlah ampun kepada Allah agar apa juga musibah(penyakit /cubaan) yang Allah berikan kepada kita akan menjadikan kita orang yang beriman yang kuat dan termasuk didalam golongan orang beriman yang didoakan oleh para Malaikat Allah yang memikul Arash dan disekelilinya sebagaimanan  firman Allah:
الَّذِينَ يَحْمِلُونَ الْعَرْشَ وَمَنْ حَوْلَهُ يُسَبِّحُونَ بِحَمْدِ رَبِّهِمْ وَيُؤْمِنُونَ بِهِ وَيَسْتَغْفِرُونَ لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا وَسِعْتَ كُلَّ شَيْءٍ رَحْمَةً وَعِلْمًا فَاغْفِرْ لِلَّذِينَ تَابُوا وَاتَّبَعُوا سَبِيلَكَ وَقِهِمْ عَذَابَ الْجَحِيمِ
(Malaikat-malaikat) yang memikul Arasy dan malaikat yang berada di sekelilingnya bertasbih memuji Tuhannya dan mereka beriman kepada-Nya serta memintakan ampun bagi orang-orang yang beriman (seraya mengucapkan): "Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu Engkau meliputi segala sesuatu, maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertobat dan mengikuti jalan Engkau dan peliharalah mereka dari siksaan neraka yang menyala-nyala,AL MU'MIN-7
Ya Allah, anugerahkanlah kepada kami keyakinan dan kesabaran yang akan meringankan segala musibah dunia ini. 



والله أعلم بالصواب والله تعالى أعلىو أعلم 

و إلى اللقاء إن شاء الله تعالى

والسلام علبكم و رحمة الله و بركاته

وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ
(٢ :سورة المائدة)
Dan hendaklah kamu bertolong-tolongan untuk membuat kebajikan dan bertaqwa, dan janganlah kamu bertolong-tolongan pada melakukan dosa (maksiat) dan permusuhan.(Al-Maidah:2)

كلمتان خفيفتان علي اللسان ثقيلتان في الميزان حبيبتان إلي الرحمن سبحان الله وبحمده سبحان الله العظيم
2 kalimah yang ringan di lidah,berat di atas neraca timbangan
dan disukai oleh Allah Tuhan Yang Maha Pengasih ialah:سبحان الله وبحمده سبحان الله العظيم
SUBHANALLAH WABIHAMDIHI,SUBHANALLAHIL AZEEM
Maha suci Allah dan Segala  Puji Baginya , Mahasuci Allah Yang Maha Agung
(Hadith Riwayat Bukhari & Muslim)