Friday, November 23, 2012

Masihkah Kita Ada Harapan....

السلام علبكم و رحمة الله و بركاته
Mari kita berhenti dan berfikir sejenak, untuk merenungkan kembali masa lalu kita, apakah ia dihiasi dengan dosa atau kebajikan/kebaikan? Sudah cukupkah bekal kita untuk menghadapnya? Dosa-dosa ibarat noda-noda dan kotoran . Ia akan menggelapkan hati kita hingga hati kita semakin gelap dan sukar memperoleh hidayahnya. Dosa-dosa itu, kecil atau besar, akan mempengaruhi hati dan jiwa kita. Dan pengaruhnya, kata Imam Ibnul Qayyim, seperti racun dalam tubuh. Diri kita pada akhirnya semakin berkeinginan kuat berbuat maksiat. Oleh karena itu, jangan sekali kita meremehkan dosa sekecil apa pun atau kita akan terus menerus melakukan dosa itu.nya

"Aku adalah seorang yang banyak berbuat maksiat, tapi aku ingin bertaubat kepadanya, apakah Tuhan masih mahu menerima dan mengampuniku?"
وَذَرُوا ظَاهِرَ الإثْمِ وَبَاطِنَهُ إِنَّ الَّذِينَ يَكْسِبُونَ الإثْمَ سَيُجْزَوْنَ بِمَا كَانُوا يَقْتَرِفُونَDan tinggalkanlah dosa yang nampak dan yang tersembunyi. Sesungguhnya orang-orang yang mengerjakan dosa, kelak akan diberi pembalasan (pada hari kiamat), disebabkan apa yang mereka telah kerjakan.-AlAnaam 120
Sebanyak apa pun dosa-dosa yang telah kita lakukan, janganlah kita berputus asa mengharap rahmat dan ampunannya. Apabila hati kita sudah mengeras membatu, yang membuat hati kita sukar khusyu' ketika mengingatnya, janganlah kita berhenti berharap kepada-Nya.
وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَى مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَأُولَئِكَ جَزَاؤُهُمْ مَغْفِرَةٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَجَنَّاتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَنِعْمَ أَجْرُ الْعَامِلِينَ
Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.
Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal.-Ali Imran 135-136
Janganlah kita merasa bosan untuk berdiri di depan pintunya(keampunanya), meskipun kita diusir. Dan janganlah kita berhenti untuk memohon maaf, meskipun permohonan kita itu ditolak. Jika pintu tersebut dibuka untuk orang-orang yang diterima amalnya maka berperangailah seperti anak kecil. Hulurkan tangan kita ke arah pintunya itu, dan katakanlah, 'Saya adalah orang miskin, berilah sedekah kepada saya'. Teruslah berusaha, sampai kita merasakan cahaya masuk ke dalam hati kita. Semakin lama cahaya itu semakin besar sehingga membuat dosa-dosa itu tersingkir keluar dari hati kita.

Harapan sentiasa ada untuk kita selama kita terus berusaha dan tidak berputus asa. Dengan harapan itu, kita akan mengetahui betapa besarnya kasih sayang Allah. Syaikh Said Hawwa dalam bukunya, Jalan Ruhani, mengatakan agar kita terus berzikir sekalipun pada saat awal zikir kita belum merasakan ketenteraman hati. Hingga pada akhirnya nanti, Allah akan memberikan ketenteraman dalam hati kita. Begitupun dengan anjuran Syaikh Muhammad al-Kandahlawy dalam bukunya, Fadhail Amal, berusahalah untuk menangis ketika membaca ayat-ayat al-Quran. Kalau tidak boleh, berpura-puralah menangis. Tangisan itu akan memberikan kitaa kesegaran dan kesegaran akan memberikan kita ketenangan.
إِنْ تَجْتَنِبُوا كَبَائِرَ مَا تُنْهَوْنَ عَنْهُ نُكَفِّرْ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَنُدْخِلْكُمْ مُدْخَلا كَرِيمًا
Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang kamu mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu (dosa-dosamu yang kecil) dan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia (surga).-
Annisaa 31


Allah tidak mungkin menjauhi kita selama kita berusaha mendekat diri kepadanya. Allah tidak akan mensia-siakan amalan kita kerana Dia menyukai orang-orang yang berbuat baik. Kuatkan tekad kita untuk terus berada di mihrab taubat. Usirlah syaitan dengan amal-amal kita, nescaya mereka akan lari. Allah akan memberikan pencerahan kepada kita dengan kebaikan yang kita lakukan. Sebagaimana Imam al-Ghazali mendapatkannya, setelah sebelumnya bermujahadah di jalannya. Tidakkah kita mengenangnya dalam sejarah sebagai ulama soleh yang hidup dalam ketaatan?


Wahai sahabat sekelian , berusahalah dan teruslah berusaha walaupun hati kita sekeras batu hari ini. Berusahalah selagi diberi peluang, jangan sekalai perputus asa ,sebagaimana janji Allah .


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ تَتَّقُوا اللَّهَ يَجْعَلْ لَكُمْ فُرْقَانًا وَيُكَفِّرْ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ
Hai orang-orang yang beriman, jika kamu bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan kepadamu furqaan dan menghapuskan segala kesalahan-kesalahanmu dan mengampuni (dosa-dosa) mu. Dan Allah mempunyai karunia yang besar.-AL ANFAAL 29
والله أعلم بالصواب والله تعالى أعلىو أعلم

و إلى اللقاء إن شاء الله تعالى

والسلام علبكم و رحمة الله و بركاته

وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ
(٢ :سورة المائدة)
Dan hendaklah kamu bertolong-tolongan untuk membuat kebajikan dan bertaqwa, dan janganlah kamu bertolong-tolongan pada melakukan dosa (maksiat) dan permusuhan.(Al-Maidah:2)

كلمتان خفيفتان علي اللسان ثقيلتان في الميزان حبيبتان إلي الرحمن سبحان الله وبحمده سبحان الله العظيم
2 kalimah yang ringan di lidah,berat di atas neraca timbangan
dan disukai oleh Allah Tuhan Yang Maha Pengasih ialah:سبحان الله وبحمده سبحان الله العظيم
SUBHANALLAH WABIHAMDIHI,SUBHANALLAHIL AZEEM
Maha suci Allah dan Segala  Puji Baginya , Mahasuci Allah Yang Maha Agung
(Hadith Riwayat Bukhari & Muslim)

Sunday, November 11, 2012


Surah Al-Baqarah


Surat Al Baqarah yang 286 ayat itu turun di Madinah yang sebahagian besar diturunkan pada permulaan tahun Hijrah, kecuali ayat 281 diturunkan di Mina pada Hajji wadaa' (hajji Nabi Muhammad s.a.w. yang terakhir). Seluruh ayat dari surat Al Baqarah termasuk golongan Madaniyyah, merupakan surat yang terpanjang di antara surat-surat Al Quran yang di dalamnya terdapat pula ayat yang terpancang (ayat 282). Surat ini dinamai Al Baqarah karena di dalamnya disebutkan kisah penyembelihan sapi betina yang diperintahkan Allah kepada Bani Israil (ayat 67 sampai dengan 74), dimana dijelaskan watak orang Yahudi pada umumnya. Dinamai Fusthaatul-Quran (puncak Al Quran) karena memuat beberapa hukum yang tidak disebutkan dalam surat yang lain. Dinamai juga surat alif-laam-miim karena surat ini dimulai dengan Alif-laam-miim.

Pokok-pokok isinya:

1. Keimanan:
Dakwah Islamiyah yang dihadapkan kepada umat Islam, ahli kitab dan para musyrikin.

2. Hukum-hukum:
Perintah mengerjakan shalat; menunaikan zakat; hukum puasa; hukum haji dan umrah; hukum qishash; hal-hal yang halal dan yang haram; bernafkah di jalan Allah; hukum arak dan judi; cara menyantuni anak yatim, larangan riba; hutang piutang; nafkah dan yang berhak menerimanya; wasiyat kepada dua orang ibu-bapa dan kaum kerabat; hukum sumpah; kewajiban menyampaikan amanat; sihir; hukum merusak mesjid; hukum meubah kitab-kitab Allah; hukum haidh, 'iddah, thalak, khulu', ilaa' dan hukum susuan; hukum melamar, mahar, larangan mengawini wanita musyrik dan sebaliknya; hukum perang.

3. Kisah-kisah:
Kisah penciptaan Nabi Adam a.s.; kisah Nabi Ibrahim a.s.; kisah Nabi Musa a.s. dengan Bani Israil.

4. Dan lain-lain:
Sifat-sifat orang yang bertakwa; sifat orang-orang munafik; sifat-sifat Allah; perumpamaan-perumpamaan; kiblat, kebangkitan sesudah mati.

Kesimpulan Surat Al Baqarah ialah: 

1. Menjelaskan beberapa hukum dalam agama Islam.
2. Mengemukakan beberapa perumpamaan.
3. Mengemukakan hujjah-hujjah.

Persesuaian surat Al Baqarah dengan surat Ali 'Imran 

1. Dalam surat Al Baqarah disebutkan Nabi Adam a.s. yang langsung diciptakan Tuhan, sedang dalam surat Ali 'Imran disebutkan tentang kelahiran Nabi Isa a.s. yang kedua-duanya dijadikan Allah menyimpang dari kebiasaan.
2. Dalam surat Al Baqarah sifat dan perbuatan orang-orang Yahudi dibentangkan secara luas, disertai dengan hujjah untuk mematahkan hujjah-hujjah mereka yang membela kesesatan, sedang dalam surat Ali 'Imran dibentangkan hal-hal yang serupa yang berhubungan dengan orang Nasrani.
3. Surat Al Baqarah dimulai dengan menyebutkan tiga golongan manusia, ialah orang-orang mukmin, orang-orang kafir dan orang-orang munafik, sedang surat Ali 'Imran dimulai dengan menyebutkan orang-orang yang suka menta'wilkan ayat yang mutasyabihaat dengan ta'wil yang salah untuk memfitnah orang mukmin dan menyebutkan orang yang mempunyai keahlian dalam menta'wilkannya.
4. Surat Al Baqarah disudahi dengan permohonan kepada Allah agar diampuni kesalahan-kesalahan dan kealpaan dalam melaksanakan taat, sedang surat Ali 'Imrandisudahi dengan permohonan kepada Allah agar Dia memberi pahala atas amal kebaikan hamba-Nya.
5. Surat Al Baqarah dimulai dengan menyebutkan sifat-sifat orang yang bertakwa, sedang surat Ali 'Imran dimulai dengan perintah bertaqwa.