السلام علبكم و رحمة الله و بركاته
والسلام علبكم و رحمة الله و بركاته
وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ
(٢ :سورة المائدة)
Dan hendaklah kamu bertolong-tolongan untuk membuat kebajikan dan bertaqwa, dan janganlah kamu bertolong-tolongan pada melakukan dosa (maksiat) dan permusuhan.(Al-Maidah:2)
كلمتان خفيفتان علي اللسان ثقيلتان في الميزان حبيبتان إلي الرحمن سبحان الله وبحمده سبحان الله العظيم
2 kalimah yang ringan di lidah,berat di atas neraca timbangan
dan disukai oleh Allah Tuhan Yang Maha Pengasih ialah:سبحان الله وبحمده سبحان الله العظيم
SUBHANALLAH WABIHAMDIHI,SUBHANALLAHIL AZEEM
Maha suci Allah dan Segala Puji Baginya , Mahasuci Allah Yang Maha Agung
(Hadith Riwayat Bukhari & Muslim)
Sahabat yang dirahmati Allah sekelian, cuba kita renungi sebuah hadis Qudsi bagaimana perbuatan baik dan jahat dinilai oleh Allah keatas hambanya . Berniat berbuat baik terus diberikan ganjaran pahala dan setelah dilakukan kebaikan dari niat itu agan di beri lagi ganjaran pahala yang berlipat ganda.
Hadis Rasulullah:
عَنْ ابْنِ عَبَّاسِ ومسلم في صحيحهما بهذه الحروف رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا، عَنْ رَسُوْلِ اللهِ فِيْمَا يَرْوِيْهِ عَنْ رَبِّهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى : إِنَّ اللهَ كَتَبَ الْحَسَنَاتِ وَالسَّيِّئَاتِ، ثُمَّ بَيَّنَ ذَلِكَ : فَمَنْ هَمَّ بِحَسَنَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا كَتَبَهَا عِنْدَهُ حَسَنَةً كَامِلَةً، وَإِنْ هَمَّ بِهَا فَعَمِلَهَا كَتَبَهَا اللهُ عِنْدَهُ عَشْرَةَ حَسَنَاتٍ إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ إِلَى أَضْعَافٍ كَثِيْرَةٍ، وَإِنْ هَمَّ بِسَيِّئَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا كَتَبَهَا اللهُ عِنْدَهُ حَسَنَةً كَامِلَةً، وَإِنْ هَمَّ بِكَتَبَهَا اللهُ سَيِّئَةً وَاحِدَةً ” [رواه البخاريهَا ومسلم في صحيحهما ]
Dari Ibnu Abbas radhiallahuanhuma, dari Rasulullah sebagaimana dia riwayatkan dari Rabbnya Yang Maha Suci dan Maha Tinggi: “Sesungguhnya Allah telah menetapkan kebaikan dan keburukan, kemudian menjelaskan hal tersebut : Siapa yang ingin melaksanakan kebaikan kemudian dia tidak mengamalkannya, maka dicatat disisi-Nya sebagai satu kebaikan penuh. Dan jika dia berniat melakukannya dan kemudian melaksanakannya maka Allah akan mencatatnya sebagai sepuluh kebaikan hingga tujuh ratus kali ganda bahkan hingga gandaan yang banyak. Dan jika dia berniat melaksanakan keburukan kemudian dia tidak melaksanakannya maka baginya satu kebaikan penuh, sedangkan jika dia berniat kemudian dia melaksanakannya Allah mencatatnya sebagai satu keburukan“.
(Riwayat Al Bukhari dan Muslim dalam kedua shahihnya ).
Hadis qudsi yang mulia ini menunjukkan kemurahan dan kasih sayang Allah yang sempurna kepada manusia. Allah jelaskan bahwa Ia telah menetapkan kebaikan dan keburukan. Lalu memerintahkan malaikat pencatat amalan untuk mencatat keinginan kita berbuat kebaikan dengan satu pahala kebaikan walaupun kita belum melaksanakannya. Sebaliknya bila kita berkeinginan berbuat keburukan dan dosa namun tidak melaksanakannya karena takut kepada Allah maka dicatat sebagai satu kebaikan. Sebagaimana dijelaskan dalam riwayat lainnya,
فَإِنمَّاَ تَرَكَهَا مِنْ جَرَّائِي
“Ia meninggalkannya hanya karena takut kepadaku“.
Ini adalah karena keihlasan dan takwanya membuatnya menggagalkan keinginan jahat tersebut dan merubahnya menjadi baik. Jadilah perkara itu menjadi keinginan berbuat kebaikan, karena meninggalkan kemaksiatan adalah kebaikan. Apabila meninggalkannya hanya karena ketidakmampuan maka tetap dicatat sebagai keburukan dan tidak mendapatkan satu kebaikan.
Oleh karena itu para ulama menyatakan: “Apabila seorang berniat mampu melakukan kejahatan dan dipalingkan darinya sesuatu diluar kehendaknya, maka keinginan berbuat kejahatan tersebut tidak dicatat sebagai keburukan dan kemaksiatan. Sedangkan bila niat berbuat kebaikan tersebut dilaksanakan maka Allah membalasnya dengan sepuluh kali ganda sehingga gandaan yang tak terhingga”. Disini nampak jelas bahwa kaum muslimin berbeza tingkatan dalam memperoleh pahala satu amalan. Ada yang mendapat sepuluh kali ganda ada juga yang mendapat tujuh ratus kali ganda bahkan ada yang berlipat kali ganda lagi. Perkara ini berbeda sesuai dengan perbezaan ilmu dan pengagungan kepada Allah serta kerinduannya kepada akhirat.
Demikian juga halnya orang yang berkeinginan berbuat keburukan/kejahatan dan melaksanakannya maka hanya dicatat satu keburukan saja. Hal ini menunjukkan agungnya rahmat Allah kepada hambaNya yang mukmin. Alangkah celakanya seorang hamba ketika ditimbang amalannya di akhirat nanti keburukannya lebih berat dari kebaikannya. Bagaimana ? Allah melipat gandakan pahala kebaikan hingga keinginan berbuat baik juga diberi pahala. Sedangkan dosa kemaksiatan hanya dibalas semisalnya tidak dilipat gandakan. Marilah kita bersyukur kepada Allah atas limpahan rahmat dan kemurahan ini dengan memperbanyak amalan sholeh dan menjauhi seluruh kemaksiatan. Semoga kita menjadi hamba Allah yang selamat disunia dan akherat.
Hadis Rasulullah:
عَنْ ابْنِ عَبَّاسِ ومسلم في صحيحهما بهذه الحروف رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا، عَنْ رَسُوْلِ اللهِ فِيْمَا يَرْوِيْهِ عَنْ رَبِّهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى : إِنَّ اللهَ كَتَبَ الْحَسَنَاتِ وَالسَّيِّئَاتِ، ثُمَّ بَيَّنَ ذَلِكَ : فَمَنْ هَمَّ بِحَسَنَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا كَتَبَهَا عِنْدَهُ حَسَنَةً كَامِلَةً، وَإِنْ هَمَّ بِهَا فَعَمِلَهَا كَتَبَهَا اللهُ عِنْدَهُ عَشْرَةَ حَسَنَاتٍ إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ إِلَى أَضْعَافٍ كَثِيْرَةٍ، وَإِنْ هَمَّ بِسَيِّئَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا كَتَبَهَا اللهُ عِنْدَهُ حَسَنَةً كَامِلَةً، وَإِنْ هَمَّ بِكَتَبَهَا اللهُ سَيِّئَةً وَاحِدَةً ” [رواه البخاريهَا ومسلم في صحيحهما ]
Dari Ibnu Abbas radhiallahuanhuma, dari Rasulullah sebagaimana dia riwayatkan dari Rabbnya Yang Maha Suci dan Maha Tinggi: “Sesungguhnya Allah telah menetapkan kebaikan dan keburukan, kemudian menjelaskan hal tersebut : Siapa yang ingin melaksanakan kebaikan kemudian dia tidak mengamalkannya, maka dicatat disisi-Nya sebagai satu kebaikan penuh. Dan jika dia berniat melakukannya dan kemudian melaksanakannya maka Allah akan mencatatnya sebagai sepuluh kebaikan hingga tujuh ratus kali ganda bahkan hingga gandaan yang banyak. Dan jika dia berniat melaksanakan keburukan kemudian dia tidak melaksanakannya maka baginya satu kebaikan penuh, sedangkan jika dia berniat kemudian dia melaksanakannya Allah mencatatnya sebagai satu keburukan“.
(Riwayat Al Bukhari dan Muslim dalam kedua shahihnya ).
Hadis qudsi yang mulia ini menunjukkan kemurahan dan kasih sayang Allah yang sempurna kepada manusia. Allah jelaskan bahwa Ia telah menetapkan kebaikan dan keburukan. Lalu memerintahkan malaikat pencatat amalan untuk mencatat keinginan kita berbuat kebaikan dengan satu pahala kebaikan walaupun kita belum melaksanakannya. Sebaliknya bila kita berkeinginan berbuat keburukan dan dosa namun tidak melaksanakannya karena takut kepada Allah maka dicatat sebagai satu kebaikan. Sebagaimana dijelaskan dalam riwayat lainnya,
فَإِنمَّاَ تَرَكَهَا مِنْ جَرَّائِي
“Ia meninggalkannya hanya karena takut kepadaku“.
Ini adalah karena keihlasan dan takwanya membuatnya menggagalkan keinginan jahat tersebut dan merubahnya menjadi baik. Jadilah perkara itu menjadi keinginan berbuat kebaikan, karena meninggalkan kemaksiatan adalah kebaikan. Apabila meninggalkannya hanya karena ketidakmampuan maka tetap dicatat sebagai keburukan dan tidak mendapatkan satu kebaikan.
Oleh karena itu para ulama menyatakan: “Apabila seorang berniat mampu melakukan kejahatan dan dipalingkan darinya sesuatu diluar kehendaknya, maka keinginan berbuat kejahatan tersebut tidak dicatat sebagai keburukan dan kemaksiatan. Sedangkan bila niat berbuat kebaikan tersebut dilaksanakan maka Allah membalasnya dengan sepuluh kali ganda sehingga gandaan yang tak terhingga”. Disini nampak jelas bahwa kaum muslimin berbeza tingkatan dalam memperoleh pahala satu amalan. Ada yang mendapat sepuluh kali ganda ada juga yang mendapat tujuh ratus kali ganda bahkan ada yang berlipat kali ganda lagi. Perkara ini berbeda sesuai dengan perbezaan ilmu dan pengagungan kepada Allah serta kerinduannya kepada akhirat.
Demikian juga halnya orang yang berkeinginan berbuat keburukan/kejahatan dan melaksanakannya maka hanya dicatat satu keburukan saja. Hal ini menunjukkan agungnya rahmat Allah kepada hambaNya yang mukmin. Alangkah celakanya seorang hamba ketika ditimbang amalannya di akhirat nanti keburukannya lebih berat dari kebaikannya. Bagaimana ? Allah melipat gandakan pahala kebaikan hingga keinginan berbuat baik juga diberi pahala. Sedangkan dosa kemaksiatan hanya dibalas semisalnya tidak dilipat gandakan. Marilah kita bersyukur kepada Allah atas limpahan rahmat dan kemurahan ini dengan memperbanyak amalan sholeh dan menjauhi seluruh kemaksiatan. Semoga kita menjadi hamba Allah yang selamat disunia dan akherat.
Sahabat yang dirahmati Allah sekelian, marilah kita dihari Jumaat yang penuh keberkatan ini bersama-sama memulakan setiap hari untuk berniat sebanyak mungkin untuk membuat kebaikan mudah-mudahan Allah akan terus memberikan catatan pahala dan terus berusaha sedaya mungkin menunaikan niat kebaikan tersebut agar Allah memberikan catatan kebaikan yang berlipat ganda, Selamat berniat kearah kebaikan dan besungguh-sungguh melaksanakanya.
والله أعلم بالصواب والله تعالى أعلىو أعلم
و إلى اللقاء إن شاء الله تعالى
والسلام علبكم و رحمة الله و بركاته
وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ
(٢ :سورة المائدة)
Dan hendaklah kamu bertolong-tolongan untuk membuat kebajikan dan bertaqwa, dan janganlah kamu bertolong-tolongan pada melakukan dosa (maksiat) dan permusuhan.(Al-Maidah:2)
كلمتان خفيفتان علي اللسان ثقيلتان في الميزان حبيبتان إلي الرحمن سبحان الله وبحمده سبحان الله العظيم
2 kalimah yang ringan di lidah,berat di atas neraca timbangan
dan disukai oleh Allah Tuhan Yang Maha Pengasih ialah:سبحان الله وبحمده سبحان الله العظيم
SUBHANALLAH WABIHAMDIHI,SUBHANALLAHIL AZEEM
Maha suci Allah dan Segala Puji Baginya , Mahasuci Allah Yang Maha Agung
(Hadith Riwayat Bukhari & Muslim)